BAB
1
PERSEPSI ATAU TANGGAPAN
Menurut Johann Frederich Herbart (1776 – 1841),
tanggapan adalah merupakan unsur dasar dari jiwa manusia.Tanggapan dipandang
sebagai kekuatan psikologis yang dapat menolong atau menimbulkan keseimbangan,
ataupun merintangi atau merusak keseimbangan. Tanggapan diperoleh dari
penginderaan dan pengamatan. Tanggapan-tanggapan ada yang berada dalam
kesadaran , dan kebanyakan berada di bawah sadar. Diantara kedua kesadaran
terdapat batas pemisah yang disebut
“ambang kesadaran”. Tanggapan yang mengendap di bawah kesadaran dapat
muncul kembali ke alam kesadaran dan yang semula memang berada di ambang
kesadaran itu selalu ada yang muncul secara mekanis.
Ada tiga macam tanggapan yaitu
1.
Tanggapan masa lampau yang sering disebut sebagai tanggapan
ingatan.
2.
Tanggapan masa sekarang yang dapat disebut sebagai tanggapan
imajinatif.
3.
Tanggapan masa mendatang yang dapat disebut sebagai tanggapan
antisipatif.
Proses terjadinya persepsi :
Objek/stimulasi > sensoris > deproses indra (input) >
output > indra di otak (pusat syaraf)
Indra di otak
(pusat syaraf) > berupa persepsi/tanggapan rangangan pengalaman (respon).
Proses terjadinya persepsi perlu adanya perhatian. Perhatian
menpunyai ciri-ciri yaitu terfokus dan batasan serta berubah-ubah. Persepsi
adalah juga inti komunikasi, karena jika persepsi kita tidak akurat ,tidak
mungkin kita berkomunikasi dengan efektif. Di dalam proses persepsi individu
dituntut untuk memberikan penilaian terhadap suatu objek yang dapat bersifat
positif/negatif,senang/tidak senang dan sebaliknya.
Dengan adanya persepsi maka akan terbentuk sikap yaitu
kecenderungan yang stabil untuk berlaku/bertindak secara tertentu di dalam
situasi yang terentu pula (polak,1976).
Persepsi meliputi :
1.
Penginderaan (sensasi)
Semua alat indra yang kita miliki mempunyai andil bagi
berlangsungnya komunikasi manusia.
2.
Atensi atau perhatian
Pemrosesan
secara sadar sejumlah kecil informasi dari sejumlah besar informasi yang
tersedia.
- Interpretasi.
Proses
komunikasi melalui lisan atau gerakan antara dua atau lebih pembicaraan yang
tak dapat menggunakan simbol-simbol yang sama, baik secara simultan (dikenal
sebagai interpretasi simultan) atau berurutan (dikenal sebagai interpretasi
berurutan).
Teori persepsi
1. Persepsi itu dalam stabilitasnya berbeda ukuran
2. Persepsi bisa terjadi dengan sendirinya
3. Setiap individu dalam persepsi selalu berbeda
4. Ada empat hal yang sangat berpengaruh terhadap persepsi :
- persepsi dalam belajar yang berbeda
- kesiapan mental (SET)
- kebutuhan dan motifasi
- persepsi gaya berfikir yang berbeda
5. Persepsi bentuk aktualnya disebut informasi
6. Hukum persepsi meliputi :
- persepsi kedekatan
- persepsi kesamaan,sendiri
- persepsi kontinu
- hukum gerak bersama
Jenis-jenis persepsi
Proses pamahaman
terhadap rangsangan atau stimulus yang diperoleh oleh indra menyebabkan
persepsi terbagi menjadi beberapa jenis:
-
Persepsi visual merupakan topic utama dari bahasan persepsi secara
umum. Persepsi visual didapat dari indra penglihatan. Persepsi ini adalah
persepsi yang paling awal berkembang pada bayi, dan mempengaruhi bayi dan
balita untuk memahami dunianya.
-
auditori didapat dari indera pendengaran yaitu telinga. Persepsi
auditori mengarahkan seseorang terhadap tanggapan hasil yang didengarnya secara
simultan dan ditafsirkan melalui penglihatan yang didapatkan berdasarkan
pengalaman.
-
Persepsi penciuman atau olfaktori didapat dari indera penciuman
yaitu hidung.
-
Persepsi perabaan didapat dari indera taktil yaitu kulit. Persepsi
perabaan ditransfer ke dalam rangsangan yang diterima kulit melalui sensasi
yang dirasakan secara bertahap dan menimbulkan sesuatu tanggapan yang baru akan
hasil yang diraba.
-
Persepsi pengecapan atau rasa didapatkan dari indera pengecapan
yaitu lidah.
Dalam
menjalani proses kehidupan persepsi manusia sangat dipengaruhi oleh pengalaman
pribadi yang dijalaninya serta informasi yang didapatkan:
·
anggapan individual buruk dari hasil belajar yang tidak
menyenangkan
·
Bersal dari social kultur yang terisolir
·
Kecemasan dan emosional yang
tiak terorganisir dengan baik.
Berbeda dengan laki-laki
persepsinya didapat dari befikir dan tidakan yang terorganisir dipadukan dengan
pengalaman dan pergaulan kesehariannya, merekalebih mengedepankan akal pikir
walau tidak akan kehilangan rasa dan perasaa (sensasi). Landasan tidakannya
selalu berupa hal yang akurat dan faktual terlihat dari interpretasi terhadap
suatu hal.
Faktor-faktor yang
berpengaruh pada persepsi:
1.
Intrinsik dan ekstrinsik seseorang
2.
Faktor ilmu, politik, social, ekonomi, budaya dan pertahanan serta
keamanan serta kenyamanan seseorang.
3.
Faktor usia
4.
Faktor kematangan dan pengalaman
5.
Faktor lingkungan
6.
Faktor pembawaan
7.
Faktor fisik dan kesehatan
8.
Faktor proses mental dan kejiwaan
9.
Asumsi yang didasarkan pada pengalaman masa lalu.
BAB
2
MEMORI ATAU INGATAN
Memori adalah
suatu sistem yang sangat berstruktur yang menyebabkan organisme sanggup merekam
fakta tentang dunia yang menggunakan pengetahuannya untuk membimbing
perilakunya (Schlessinger dan Groves)
Diterangkan
bahwa rata-rata kemampuan memori seseorang untuk menyimpan informasi, menurut
ahli matematika, John Griffit menyebutkan angka 10 “(seratus triliun) bit”
dijelaskan bahwa “satu bit”dalam teori informasi adalah satuan informasi
terkecil, sama dengan ya/tidak. Menurut John Von Neumann ahli teori
informasi menghitungnya sampai 2,8 x 1020 (280 kuintilliun) bit.
Asimou menerangkan bahwa otak manusia selama hidupnya sanggup menyimpan sampai
satu kuidriliun bit informasi.
Yaitu melewati tiga proses:
- Perekaman
(econding)
- Penyimpanan(storage)
- Pemanggilan
(retrieval)
Menggunakan informasi yang disimpan.
Pemanggilan dapat kita ketahui dengan empat cara:
a.
Pengingatan
(recall)
b.
Pengenalan
(recognition)
c.
Belajar
(relearning)
d.
Redintegrasi
(redintegration)
Mekanisme
memori
- Teori Aus
(Disuse Theory)
Menurut teori ini, memori hilang atau memudar
karena waktu. Seperti otot, memori kita baru kuat bila dilatih terus menerus.
Sejaka zaman Yunani sampai sekarang, masih ada orang yang beranggapan bahwa
tugas guru adalah melatih ingatan muridnya.William James dan Benton J.
Underwood membuktikan dengan eksperimen bahwa “The more memory zing one does,
the poorer one’s ability to memorize ( makin sering mengingat makin jelek
kemampuan mengingat”
2.
Teori
Interferensi (Interference Theory)
Menurut teori ini memori merupakan meja lilin
atau kanvas. Beberapa eksperimen menunjukkan bahwa pelajaran yang dihafal
sebelum tidur lebih awet dalam ingatan dari pada pelajaran yang dihafal sebelum
kegiatan-kegiatan lain (Shiffrin 1970) Mengapa? Karena dalam tidur tidak
terjadi inhibisi retro aktif kemudian yang disebut inhibisi proaktif
lebih sering mengingat lebih jelek daya ingat kita.
- Teori
pengolahan informasi (information Processing Theory)
Secara singkat teori ini menyatakan bahwa
informasi mula-mula disimpan pada suatu sensory storage (gudang inderawi)
kemudian masuk short-term memory (STM memori jangka pendek) lalu dilupakan untuk
dimasukkan ke dalam long-term memory (LTM, memori jangka panjang).
BAB
3
BELAJAR
INTELEJENSI (BERFIKIR)
Ø Bahasa dan
berfikir
Berfikir adalah
daya yang paling utama dan merupakan ciri yang khas yang membedakan manusia
dengan hewan. Manusia dapat berfikir, karena manusia mempunyai bahasa,
sedangakan hewan tidak. “Bahasa” hewan bukanlah bahasa seperti yang diimiliki
manusia,”Bahasa” hewan adalah bahasa
instink yang tidak perlu dipelajari dan diajarkan. Bahasa manusia adalah
hasil kebudayaan yang harus dipelajari dan diajarkan.
Dengan singkat, karena
memiliki dan mampu berbahasa maka manusia berfikir.bahasa adalah alat yang
terpenting bagiberfikir. Tanpa bahasa manusia tidak dapat berfikir. Karena
eratnya hubungan antara bahasa dan berfikir itu, Plato pernah mengatakan dalam
bukunya Sophistes “berbicara itu berfikir yang keras (terdengar),dan berfikir
ituadalah “berbicara batin”.
Ø Apakah berfikir
itu?
Berfikir adalah suatu keaktifan pribadi
manusia yang mengakibatkan penemuan yang terarah pada suatu tujuan. Kita
berfikir untuk menemukan pemahaman/pengertian yang kita kehendaki atau
meletakkan hubungan antara bagian pengetahuan kita. Apakah bagian pengetahuan
kita? Bagian pengetahuan kita yaitu segala sesuatu yang telah kita miliki, yang
berupa pengertian dan dalam batas tertentu juga tanggapan-tanggapan. Berfikir
erat hubungannya dengan daya-daya jiwa yang lain, seperti dengan: tanggapan,
ingatan, pengertian,dan perasaan. Tanggapan
memegang perananpenting dalam befikir, meskipun adakalanya dapat mengganggu
jalannya berfikir. Ingatan merupakan
syarat yang harus ada dalam berfikir, karena memberikan pengalaman-pengalaman
dari pegamatan yang telah lampau. Pengertian
meskipun merupakan hasil berfikir dapat member bantuan yang besar pula dalam
proses berfikir. Perasaan selalu
menyertai pula, ia merupakan dasar yang mendukung suasana hati, atau sebagai
pemberi keterangan dan ketekunan yang dibutuhkan untuk memecahkan masalah.
Ø Proses berfikir
Proses berfikir
itu pada pokoknya ada tiga langkah, yaitu:
a.
Pembentukan pengertian
Pengertian atau lebih tepatnya disebut pengertian logis dibentuk
melalui empat tingkat.
(1)
Menganalisis cri-ciri dari sejumlah obyek yang sejenis. Obyek
tersebut jita perhatikan unsur-unsurnya satu satu demi satu. Misalnya mau membentuk pengertian manusia. Kita ambil
manusia dari berbagai bangsa lalu kita analisis cirri-cirinya, misalnya:
Manusia
Indonesia, ciri-cirinya:
-
Makhluk hidup
-
Berbudi
-
Berkulit sawo matang
-
Berambut hitam
-
Dan sebagainya
Manusia
Eropa, ciri-cirinya:
-
Makhluk hidup
-
Berbudi
-
Berkulit putih
-
Bermata biru terbuka
-
Berambut pirang atau putih
-
Dan sebagainya.
Manusia
Negro, ciri-cirinya:
-
Makhluk hidup
-
Berbudi
-
Berkulit hitam
-
Bermata hitam melotot
-
Berambut hitam keriting
-
Dan sebagainya
(2)
Membanding-bandingkan cirri-ciri tersebut untuk diketemukan
ciri-ciri mana yang sama, mana yang tidak
sama dan mana yang tidak selalu ada, mana yang hakiki dan mana yang
tidak hakiki.
(3)
Mengabstraksikan, yaitu menyisihkan, membuang, ciri-ciri yang tidak
hakiki, menangkap ciri-ciri yang hakiki. Pada contoh di atas ciri-ciri yang
hakiki itu adalah makhluk hidup yang berbudi.
b.
Pembentukan pendapat
Membentuk pendapat
adalah meletakkan hubungan antara dua buah pengertian atau lebih. Pendapat yang
dinyatakan dalam bahasa disebut kalimat, yang terdiri dari pokok kalimat atau
subyek dan sebutan atau predikat.
Pendapat dapat dibedakan menjadi tiga:
1.
Pendapat afirmati atau positif
Pendapat
afirmatif yaitu pendapat yang mengyakan, yang secara tegas menyatakan keadaan
sesuatu.
2.
Pendapat negatif
Pendapat
negatif yaitu pendapat yang menidakkan, yang secara tegas menerangkan tentang
tidak adanya sesuatu sifat pada sesuatu hal.
3.
Pendapat modalitas
Pendapat
modalitas atau kebarangkalian, yaitu pendapat yang menerangkan kebarangkalian,
kemungkinan-kemungkinan sesuatu sifat pada sesuatu hal.
c.
Penarikan kesimpulan atau Pembentukan Keputusan
Keputusan ialah hasil
perbuatan akal untuk membentuk pendapat baru berdasarkan pendapat-pendapat yang
telah ada.
4.
Beberapa macam berfikir
a.
Berfikir induktif
Berfikir induktif ialah
suatu proses dalam berfikir yang berlangsung dari khusus menuju kepada yang
umum.
b.
Berfikir Deduktif
Berfikir deduktif ialah
proses dalam berfikir berlangsung dari yang umum menuju kepada yang khusus.
c.
Berfikir anaogis
Analogi berarti
persamaan atau perbandingan. Berfikir analogi adalah berfikir dengan jalan
menyamakan atau memperbandingkan fenomena-fenomena yang biasa/pernah dialami.
d.
Berfikir evaluatif
Berfikir Evaluatif ialah
berfikir kritis, menilai baik buruknya, tapat atau tidaknya suatu gagasan.
Dalam berfikir evaluatif kita menambah, kita menambah atau mengurangi gagasan.
BAB
4
MOTIVASI
Yang
di maksud dengan motivasi adalah segala sesuatu yang mendorong seseorang untuk
bertindak melakukan sesuatu. Atau seperti dikatakan oleh Sartain dalam bukunya Psychology
Understanding of Human Behafor bahwasanya motivasi adalah suatu pernyataan
yang kompleks di dalam suatu organisme yang mengarahkan tingkah laku ke suatu
tujuan atau perangsang.
Contoh:
Ø Seorang
pengendara becak bermandi peluh menarik penumpang yang gemuk-gemuk di panas
matahari dan di jalan yang menanjak.
apa
saja yang diperbuat manusia, yang penting maupun tidak penting yang beresiko
maupun yang tidak mengandung resiko, selalu ada motivasinya. Juga dalam soal
belajar, motivasi itu sangat penting. Motivasi adalah syarat mutlak untuk
belajar.
1.
Macam-macam motivasi
a) Physiological drive
b) Social motives
Yang
dimaksud dengan Physiological drive adalah dorongan-dorongan yang bersifat
fisiologis/jasmaniah seperti: lapar dan haus.
Sedangkan
Social
motives adalah dorongan-dorongan yang ada hubungannya dengan manusia
yang lain seperti: dorongan estetis, dorongan ingin selalu berbuat baik. Tidak
dapat kita ingkari bahwa yang kedua ini adalah timbul dan berkembang karena
adanya yang pertama. Jadi kedua golongan motivasi tersebut berhubungan satu
sama lain.
2.
Tujuan motivasi
Tujuan
motivasi adalah untuk menggerakkan dan menggungah seseorang agar timbul keinginan dan
kemauannya untuk melakukan sesuatu sehingga dapat memperoleh hasil atau
mencapai tujuan tertentu.
Seperti seorang guru, tujuan motivasinya adalah untuk menggerakkan atau
memacu para siswanya agar timbul keinginan dan kemauannya untuk meningkatkan
prestasi belajarnya sehingga tercapai tujuan pendidikan sesuai dengan yang
diharapkan dalam kurikulum sekolah.
Tindakan memotivasi akan dapat berhasil jika tujuannya jelas dan didasari
oleh yang di motivasi serta sesuai dengan kebutuhan orang yang di motivasi.
Oleh karna itu, setiap orang yang akan memberikan motivasi harus memahami
benar-benar latar belakang kehidupan, kebutuhan dan kepribadian orang yang akan
di motivasi.
3.
Teori motivasi
Beberapa teori motivasi yang akan di bicarakan dalam
pasal ini adalah:
a)
Teori Hedonisme
Hedone adalah bahasa yunani yang berarti kesukaan, kesenangan
atau kenikmatan. hedonisme adalah suatu liran dalam filsafat yang
memandang bahwa tujuan hidup yang utama pada manusia adalah mencari kesenangan
yang bersifat duniawi. oleh karna itu, setiap menghadapi persoalan yang perlu
pemecahan, manusia cenderung memilih alternatif pemecahan yang dapat mendapat
kesenangan dari pada yang mengakibatkan
kesukaran,kesulitan, penderitaan dan sebagainya.
b) Teori Naluri
Pada dasarnya manusia memilki tiga dorongan
nafsu pokok yang dalam hal ini disebut juga naluri, yaitu:
1) Dorongan naluri
mempertahankan diri seperti: mencari makan jika lapar.
2) Dorongan naluri
mengembangkan diri seperti: dorongan ingin tahu melatih dan mempelajari sesuatu yang belum
diketahui.
3) Dorongan naluri
mempertahankan jenis seperti: mencari jodoh.
c) Teori yang
dipelajari
Teori ini berpandangan bahwa tindakan atau prilaku manusia tidak
berdasarkan naluri, tetapi berdasarkan pola tingkah laku yang dipelajari dari
kebudayaan di tempat ia hidup. Orang belajar paling banyak dari lingkungan
kebudayaan di tempat dia hidup dan di besarkan.
d) Teori daya
pendorong
Teori ini merupakan perpaduan antara “ teori naluri “ dengan “
teori reaksi yang dipelajari” . Daya pendorong adalah semacam naluri, tetapi
hanya suatu dorongan kekuatan yang luas terhadap suatu arah yang umum. Misalnya
, suatu daya pendorongpada jenis kelamin yang lain.
e) Teori kebutuhan
Teori motivasi yang sekarang banyak dianut orang adalah teori kebutuhan.
Teori ini beranggapan bahwa yang tindakan yang di lakukan oleh manusia pada
hakikatnya dalam untuk memenuhi kebutuhannya, baik kebutuhan fisik maupun
psikis. Oleh karna itu, menurut teori ini, apabila seorang pemimpin ataupun
pendidik bermaksud memberikan motivasi kepada seseorang, ia harus mengetahui
terlebih dahulu apa kebutuhan orang yang
akan dimotivasinya
BAB
5
EMOSI DAN PERASAAN
Emosi adalah perasaan
intens yang ditujukan kepada seseorang atau sesuatu. Emosi adalah
reaksi terhadap seseorang atau kejadian. Emosi dapat
ditunjukkan kerika merasa senang mengenai sesuatu, marah kepada seseorang,
ataupun takut terhadap sesuatu.
Kata "emosi" diturunkan dari kata bahasa prancis, émotion, dari émouvoir, 'kegembiraan' dari bahasa latin emovere, dari e- (varian eks-) 'luar' dan movere 'bergerak'. Kebanyakan ahli yakin bahwa emosi lebih cepat berlalu daripada suasana hati. Sebagai contoh, bila seseorang bersikap kasar, manusia akan merasa marah. Perasaan intens kemarahan tersebut mungkin datang dan pergi dengan cukup cepat tetapi ketika sedang dalam suasana hati yang buruk, seseorang dapat merasa tidak enak untuk beberapa jam. Emosi dan perasaan (emotion & feeling). Keduanya digunakan secara tumpang tindih dalam percakapan keseharian. Ketika seseorang bertanya pada orang lain apa yang dirasakannya ketika dikhianati pacarnya, jarang orang bertanya , “bagaimana emosimu?”, kebanyakan akan bertanya, “bagaimana perasaanmu?” Dalam bahasa sehari-hari, kata emosi memang sangat jarang digunakan. Kata perasaan, jauh lebih umum digunakan.
Perasaan
mengandung adanya suatu pengalaman subjektif. Apa yang dirasakan satu orang
dengan orang lain relatif sulit untuk dibandingkan. Hanya diri sendirilah yang
bisa mengalami perasaan yang muncul. Oleh sebab itu disebut pengalaman
subjektif. Misalnya Anda merasa damai, maka Anda sendiri yang bisa
mengalaminya. Rasa damai yang dirasakan oleh orang lain bisa saja berbeda
kadarnya.
Kebanyakan orang
berpikir bahwa emosi adalah salah satu jenis perasaan. Sesuatu dianggap sebagai
emosi tatkala seseorang merasakan perasaan tertentu, terutama marah. Selain
marah, perasaan lain yang kerap dianggap sebagai emosi misalnya adalah cinta,
sedih, bahagia, dan cemburu.
Sebagian ahli
menyebutkan bahwa di dalam emosi terkandung perasaan. Ini artinya, perasaan
adalah komponen dari emosi. Perasaan diartikan sebagai keadaan yang dirasakan
sedang terjadi dalam diri seseorang. Anda mengalami perasaan marah, karena Anda
merasakan adanya sesuatu yang bergejolak dalam diri Anda. Emosi terjadi hanya
ketika seseorang merasakan sesuatu terjadi dalam dirinya.
Nah, lalu apa bedanya antara perasaan dan
emosi? Sebenarnya keduanya relatif sama. Bahkan, menurut seorang peneliti emosi
dari Australian National University, yakni
Anna Wierzbicka, tidak semua budaya memiliki kata untuk emosi sebagaimana yang
dikonsepsikan dalam bahasa inggris sedangkan kata yang bermakna perasaan (feeling) ada dalam semua bahasa.
Menurutnya lagi, kata emosi lebih disukai karena kesannya lebih objektif dan
lebih ilmiah daripada kata perasaan. Oleh sebab itu kata emosi jauh lebih luas
digunakan dalam dunia ilmu pengetahuan.
Bagaimana dengan
rasa lapar karena kurang makan, rasa haus kurang minum, rasa panas karena terik
matahari, rasa manis gula, rasa pahit kopi, dan rasa sakit tulang? Tentu saja
itu semua tidak termasuk kategori perasaan yang dikaitkan dengan emosi.
Perasaan yang diartikan emosi adalah perasaan yang tidak terkait dengan yang
dirasakan fisik. Ada rasa lapar, tapi tidak ada emosi lapar.
PELATIHAN EMOSI
Berbagai cara bisa di lakukan untuk mengasah perasaan dan emosi
ini. Ada yang melakukan dengan cara pelatihan, membaca, ataupun dengan cara
langsung.
1.
Cara pelatihan
Cara pelatihan ini bisa di lakukan dengan pendalaman nilai-nilai
agama dan keluhuran nilai kemanusiaan. Tentu saja akan bertemu dengan sebuah
sikap prihatin atas suatu yang terjadi. Misalnya akan prihatin melihat sebuah
penggundulan hutan.
Yang artinya, perlakuan perusakan alam yang dilakukan. Meski tak
berada di sampingnya, sikap prihati akan langsung muncul. Atau turunnya nilai
moral sebagai akibat dari kurangnya pemahaman dari nilai-nilai agama, moral,
dan sosial.
2.
Membaca
Membaca karya fiksi yang berhubungan dengan kemanusiaan. Alam, atau
ketuhanan, tentu akan menggiring seseorang untuk memetik pesan yang ada di
dalamnya.
Hal itu akan membuat seseorang akan menjadi sadar akan pentingnya
sikap telong-menolong, mengasihi, menghargai, dan menyayangi.
3.
Cara langsung
Berlatih langsung di lapangan bisa
dilakukan. Tentu saja tak sembarang orang bisa melatih perasaan dan emosi yang
dimiliki. Sebagai bekal, seorang yang ingin belajar langsung, yang utama harus
dimiliki adalah kesadaran diri akan kejadian
yang dilihat.
BAB
6
FANTASI
Adalah kemampuan jiwa untuk membentuk
tanggapan-tanggapan baru dengan pertolongan tanggapan-tanggapan yang telah ada,
dan tanggapan yang baru tidak harus sama atau sesuai dengan benda-benda yang
ada.
Fantasi dibedakan
menjadi:
1.
Fantasi
yang tidak disadari: melamun.
2.
Fantasi
yang disadari: fantasi mencipta (mengarang lagu, tarian), dan fantasi
terpimpin/ tuntunan (mendengarkan sandiwara radio).
Kegunaan fantasi:
1. Fantasi merupakan sarana memahami orang lain.
2. Fantasi memungkinkan subyek melepaskan diri
dari keterikatannya terhadap tempat dan waktu, sehingga memungkinkan bagi
subyek untuk mempelajari ilmu bumi dan sejarah.
3. Fantasi dapat membantu subyek untuk
bercita-cita.
4. Fantasi memungkinkan orang untuk melepaskan
diri dari kesukaran yang dihadapi di alam riil.
Faktor-faktor yang
mempengaruhi timbulnya fantasi:
1. Adanya waktu yang kosong.
2. Tidak adanya kesibukan yang menentu.
3. Adanya harapan-harapan (cita-cita) yang besar.
4. Adanya berbagai kesulitan pemecahan masalah.
5. Adanya berbagai macam kelemahan pribadi yang menyebabkan
yang bersangkutan lari ke fantasi untuk membuat ego defence.
6.
Sedang
dirundung asmara, dll.
ASOSIASI
Hubungan antara tanggapan yang satu dengan tanggapan yang lain.
Misal: jika kita menyebut tikus, maka kita akan teringat kucing.
Asosiasi terjadi
berdasarkan hukum asosiasi sebagai berikut:
1.
Hukum
berurutan: beberapa tanggapan yang dialami seseorang secara berturutan, akan
membentuk asosiasi.
2.
Hukum
serentak: beberapa tanggapan yang dialami secara serentak/ dalam waktu yang
bersamaan, cenderung berasosiasi satu dengan yang lain.
3.
Hukum
kesamaan/ kesesuaian: beberapa tanggapan yang serupa, atau mirip, atau identik
satu dengan yang lain akan berasosiasi.
4.
Hukum
berlawanan: tanggapan yang berlawanan satu dengan yang lain cenderung
berasosiasi.
SUGESTI / SARAN
1. Pengertiaan Tentang Sugesti
Sugesti adalah pengaruh atas jiwa atau
perbuatan seseorang, sehingga pikiran, perasaan dan kemauannya terpengaruh, dan
dengan begitu orang mengakui atau menyakini apa yang di kehendaki dari padanya.
Inti dari pada sugesti ialah didesakkan
suatu keyakinan kepada seseorang, yang olehnya diterima mentah-mentah, tanpa
pertimbangan yang dalam.
Menyugesti orang berarti mempengaruhi
proses kejiwaan (pikiran, perasaan, dan kemauan) orang lain, sehingga orang
yang disugesti mengikuti dan berbuat apa seperti yang disugestikan kepadanya.
2.Sugestif dan Sugestibel
1) Sugestif
Sugestif, adalah pendukung sugestio, yaitu
orang yang memiliki kemampuan untuk dengan mudah mempengaruhi orang lain. Orang
– orang yang masuk kategori ini diantaranya:
a) Pemimpin
yang disukai
b) Propogandis
– propogandis
c) Ahli
– ahli rethorika ( orator )
d) Guru
terhadap muridnya
e) Orang
tua terhadap anaknya
f) Dokter
terhadap pasiennya
2) Sugestibel
Ialah orang yang mudah kena sugesti orang
lain, diantaranya:
a) Anak
– nak disebabkan kurang nya pertimbangan
b) Orang
yang tidak berpindidikan
c) Orang
yang kurang tinggi peradabannya
d) Orang
– orang yang berada dalam keadaan panic dan terdesak
e) Orang
yang berada dalam massa ( sugesti )
3. Cara-Cara yang Menyugesti
v Dengan membujuk
v Dengan memuji
v Dengan menakut-nakuti
v Dengan menunjukan kekurangan atau kelebihan.
4. Alat-Alat Sugesti
Sehubungan dengan cara-cara menyugesti,
kita mengenal alat-alat untuk menanamkan pengaruh sugesti kepada pihak lain :
v Mata ( pandangan tajam, lemah lembut, dan
sebagainya)
v Roman muka (manis, kasih sayang, dan
sebagainya)
v Teladan (tingkah laku yang baik, sopan santun,
kejujuran dan sebagainya)
v Gambar (gambar majalah-majalah, mingguan,
buku-buku, dan sebagainya)
v Suara ( merdu, sinis, perintah, dan
sebagainya).
v Warna ( dalam reklame, sandiwara)
v Slogan atau semboyan (dalam pertempuran,
pembangunan, rapat-rapat, dan demonstrasi).
5. Peran Sugesti
Sugesti mempunyai peran penting, baik dalam
kehidupan pada umumnya, maupun di sekolah. Dengan adanya sifat-sifat sugesti
dalam kepemimpinan, maka akan terjadi:
v Pimpinan banyak disenangi anak buahnya.
v Adanya kepercayaannya besar kepada pimpinannya.
v Pimpinan akan dihormati, diturut dan
diperhatikan segala perintahnya.
Berpengaruhnya sugesti di dalam lingkungan
sekolah akan memberi kemungkinan:
v Anak-anak hormat kepada pimpinan/ gurunya.
v Anak-anak memperhatikan pelajaran yang
diberikan.
v Anak-anak sungguh-sungguh melaksanakan
perintah-perintah, suruhan-suruhan yang diberikan oleh guru.
v Nasihat-nasihat dan petunjuk-petunjuk guru akan
diturut anak-anak.
Karena besarnya peranan sugesti di dalam
pergaulan, maka pelaksanaan sugesti ini dijalankan di berbagai lapangan,
misalnya: di rumah sakit, dalam organisasi, dunia perdagangan dan sebagainya.
Sugesti dalam ilmu jiwa sosial dapat kita
rumuskan sebagai suatu proses di mana seorang individu menerima suatu cara
penglihatan atau pedoman-pedoman tingkah laku dari orang lain tanpa kritik
terlebih dahulu.
Syarat-syarat yang memudahkan sugesti terjadi,
yaitu:
v Sugesti karena hambatan berfikir
v Sugesti karena keadaan pikiran terpecah-pecah
(disosiasi)
v Sugesti karena otoritas
v Sugesti karena mayoritas
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi,
Abu dan Umar , psikologi umum, edisi
revisi, bina ilmu, Surabaya, 1982.
Purwanro,
Alim, psikologi pendidikan mp.pt
remaja rosdakarya, bandung, 1990.
Suryabrata,
sumadi , psikologi pendidikan, raja grafindo persada Jakarta 2004.
Soemanto,
wasti, psikologi pendidikan, Jakarta
: PT Rsenika cipta, 2003.
Elvizulianisehati.blogspot.com
kamis, 3 maret 2011 jam 06.56.